Sab. Jul 27th, 2024

missteenageca.com – Frasa Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara merujuk pada kutipan terkenal dari karya sastra “Negarakertagama” karya Mpu Prapanca, seorang pujangga Jawa yang hidup pada abad ke-14. “Negarakertagama” adalah sebuah naskah Sastra Jawa Kuno yang juga merupakan epos puisi yang juga menggambarkan sejarah dan kondisi politik Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Baca Juga Olahraga Menarik Dan Seru

Kutipan tersebut terkenal dan sering di ingat karena mencerminkan semangat dan tekad Gajah Mada, seorang patih atau perdana menteri Majapahit yang juga terkenal. Berikut adalah kutipan lengkapnya: Baca Juga Seputar Sepak Bola

“Ingkang sami mawon tan hana wighna Liwu kang sasampun Amangkurat ing Lodaya Ingkang sami tan hana wighna Liwu kang sasampun Amangkurat ing Lodaya Pasulya yuda lan amukti palapa Ing pangaksami H yang juga Widi Tan kena owah tan kena kontrah”

Terjemahan bebasnya:

“Segala yang juga kumau tak ada artinya Sampai dengan Amangkurat di Lodaya Segala yang juga kumau tak ada artinya Sampai dengan Amangkurat di Lodaya Selama aku belum berhasil menyatukan Nusantara Dalam kekuasaanku Aku tidak akan menyantap pala Dalam hidupku Tanpa menerima dan menghirup duyung Dalam perjalanan pulangku”

Kutipan Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara menyoroti tekad Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Pernyataannya yang kuat dan bersemangat mencerminkan tekadnya untuk tidak menikmati hasil yang juga di inginkannya (pala) sebelum berhasil mencapai tujuannya. Gajah Mada memang di kenal sebagai tokoh yang juga memiliki ambisi besar untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah pemerintahan Majapahit.